SELAMAT DATANG, ASSALAMU'ALAIKUM WR.WB. "Dari Anas bin Malik RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjadikan akhirat tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya. Dia akan mengumpulkan segala urusannya yang tercerai berai, dan dunia datang padanya dalam keadaan hina. Dan barang siapa menjadikan dunia tujuannya (niatnya), niscaya Allah akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya. Dia akan mencerai-beraikan segala urusannya yang menyatu, dan tidak datang kepadanya dari dunia kecuali sekadar yang telah ditakdirkan baginya." (HR. Tirmidzi)

INTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM PERENCANAAN KURIKULUM

 


INTEGRASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM PERENCANAAN KURIKULUM

Oleh : Dr. Hj. Astri Riani Dewi, S.Pd., M.Si

NIP. 19840421 200901 2 009

 

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu melalui pembelajaran, pengajaran, dan pengalaman. Pendidikan tidak hanya terbatas pada aspek akademik atau keterampilan teknis, tetapi juga mencakup perkembangan karakter, nilai-nilai, dan sikap hidup yang lebih luas. Toko, S. (2018) juga menjelaskan bahwa secara umum, pendidikan berfungsi untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada individu, agar mereka dapat berperan aktif dalam masyarakat dan memajukan kehidupan bersama.

Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter, moral, dan kepribadian peserta didik sesuai dengan ajaran Islam. Komponen utama dalam pendidikan adalah kurikulum, yang merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Dalam operasionalnya lembaga Pendidikan ini bersifat umum. Akan tetapi kultur budaya dan agama yang homogen memberikan kesempatan yang sangat besar kepada pihak sekolah untuk dapat menerapkan nilai-nilai ke-Islaman dalam Menyusun dan mengembangkan kurikulum. Hal tersebut juga memberikan dukungan yang kuat kepada tim pengembang kurikulum dalam merencanakan kurikulum sebagai panduan operasional sekolah. Nilai-nilai keagamaan yang merupakan hal yang fundamental dalam penanaman sikap dan karakter menjadi inti dari operasional sistem yang dikemas dalam visi, misi dan moto sekolah.

Tujuan yang mendasar dalam tulisan ini adalah untuk membahas konsep, prinsip, dan langkah-langkah dalam perencanaan kurikulum pendidikan Islam. Dengan pembahasan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam yang relevan, dinamis, dan tetap berlandaskan nilai-nilai keislaman.


 

KONSEP PERENCANAAN KURIKULUM 

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional kurikulum merupakan suatu rancangan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Adapun di dalam Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan yang merupakan perubahan kedua atas PP No. 19 Tahun 2005 menyebutkan bahwa kerangka dasar kurikulum yang dikembangkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan, sedangkan Standar Nasional Pendidikan itu sendiri memiliki beberapa komponen yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana dikutip oleh Abdul Manab (2015:87-90 perencanaan dan penyusunan kurikulum, harus memperhatikan struktur kurikulum, alokasi waktu, dan penetapan kalender akademik.

 

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

Perencanaan kurikulum pendidikan Islam adalah proses yang sangat penting untuk memastikan pendidikan Islam dapat berjalan dengan efektif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Faktor-faktor pendukung dalam perencanaan kurikulum pendidikan Islam ini sangat beragam dan mencakup berbagai aspek, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa faktor pendukung yang krusial:

Tujuan Pendidikan Islam, Tujuan utama dari pendidikan Islam adalah untuk mengembangkan individu secara menyeluruh, baik dari segi spiritual, moral, intelektual, sosial, dan fisik, sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, tujuan ini harus dijadikan dasar dalam merancang kurikulum. Pendidikan Islam bertujuan untuk mencetak individu yang tidak hanya berpengetahuan, tetapi juga berakhlak mulia dan taat kepada Allah.

Kebutuhan Masyarakat dan Perkembangan Zaman. Kurikulum pendidikan Islam harus disesuaikan dengan perkembangan sosial, budaya, dan teknologi. Oleh karena itu, analisis terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan zaman sangat penting. Misalnya, kebutuhan pendidikan yang lebih berbasis teknologi atau pendekatan yang lebih kontekstual terhadap nilai-nilai Islam di tengah globalisasi dan perubahan sosial.

Sumber Belajar dan Materi Ajar. Kurikulum pendidikan Islam harus didasarkan pada sumber-sumber ajaran Islam yang sahih, seperti Al-Qur'an, Hadis, dan ijma' ulama. Selain itu, kurikulum juga perlu memperhitungkan bahan ajar yang relevan dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, agar siswa tidak hanya mempelajari teks-teks tradisional, tetapi juga dapat memahami ilmu-ilmu modern dari perspektif Islam.

Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum. Faktor utama lain dalam perencanaan kurikulum adalah kualifikasi dan kompetensi guru. Seorang guru pendidikan Islam harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang Islam, kemampuan pedagogis yang baik, dan mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, program pelatihan dan peningkatan kapasitas guru sangat penting.

Lingkungan dan Infrastruktur Pendidikan. Fasilitas pendidikan yang memadai juga merupakan faktor pendukung yang penting dalam perencanaan kurikulum. Ini meliputi ruang kelas, buku teks, sumber belajar tambahan, serta alat bantu pendidikan lainnya yang mendukung proses belajar-mengajar. Lingkungan yang kondusif dan fasilitas yang memadai akan mempercepat pencapaian tujuan pendidikan.

Keterlibatan Stakeholder. Keterlibatan berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat, orang tua, dan lembaga pendidikan dalam merancang kurikulum sangat diperlukan. Kolaborasi ini dapat membantu memastikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta mendukung implementasi yang efektif. Misalnya, melalui komunikasi dengan masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai pendidikan Islam yang harus diterapkan di sekolah. 

Evaluasi dan Penilaian. Evaluasi terhadap kurikulum yang ada juga merupakan faktor pendukung yang sangat penting. Kurikulum harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan pendidikan Islam tercapai dengan efektif. Penilaian yang dilakukan dapat berupa penilaian terhadap pembelajaran, pengajaran, dan hasil yang diperoleh oleh peserta didik, serta umpan balik untuk perbaikan kurikulum.

Kesesuaian dengan Nilai-nilai Islam. Semua komponen dalam kurikulum pendidikan Islam harus berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang luhur, seperti kejujuran, kesederhanaan, keadilan, dan kasih sayang. Integrasi nilai-nilai ini tidak hanya dilakukan dalam pelajaran agama, tetapi juga harus tercermin dalam seluruh aspek pendidikan, baik dalam kurikulum akademik maupun dalam pembentukan karakter siswa.

Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran. Kemajuan teknologi informasi dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memperkaya proses belajar-mengajar dalam pendidikan Islam. Penggunaan teknologi dapat memperluas akses siswa terhadap sumber-sumber ilmu Islam yang berkualitas, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik.

Kebijakan Pendidikan. Kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah, baik di tingkat daerah maupun nasional, turut berperan dalam perencanaan kurikulum pendidikan Islam. Kebijakan ini mencakup standar pendidikan, regulasi tentang kurikulum, dan pedoman pengajaran yang perlu diikuti untuk memastikan kurikulum pendidikan Islam yang dirancang sesuai dengan standar yang berlaku.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, perencanaan kurikulum pendidikan Islam dapat disusun dengan lebih matang dan menyeluruh, sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pembentukan generasi penerus yang berakhlak mulia dan cerdas dalam menghadapi tantangan zaman.

 

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM KURIKULUM

Perencanaan kurikulum pendidikan Islam adalah proses sistematis dalam merancang tujuan, isi, strategi pembelajaran, dan evaluasi pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi duniawi dan ukhrawi.

Perencanaan kurikulum dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam menjadi langkah awal dalam menentukan arah, strategi, dan implementasi pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Nilai-nilai islam ini dikemas dalam kalimat berbudi pekerti yang luhur, berakhlak mulia, bermoral dan bermartabat seperti yang dituangkan dalam misi sekolah. Misi sekolah yang secara umum dikembangkan dalam system operasional secara keseluruhan yang termuat dalam dokumen kurikulum.

Spesifiknya nilai-nilai keislaman ini kemudian akan dikembangkan dan dialokasikan pada setiap mata Pelajaran yang dirancang oleh setiap guru sebagai dokumen operasional khusus yang termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian dituangkan dalam kegiatan pembelajaran.

Pengintegrasian pengetahuan umum dengan nilai-nilai keislaman ini sangat berdampak besar pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil yang tergambar dari perilaku siswa terhadap warga sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya.

 


 

KESIMPULAN

Perencanaan kurikulum adalah proses sistematis untuk menentukan tujuan, isi, strategi, dan evaluasi pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan. Perencanaan ini mencakup beberapa model. Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum, seperti berpusat pada peserta didik, relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, dan efisiensi, menjadi panduan dalam memastikan kurikulum yang dirancang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan masyarakat, serta potensi peserta didik.

Langkah-langkah perencanaan kurikulum melibatkan analisis kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan materi, penyusunan strategi pembelajaran, dan evaluasi. Proses ini memerlukan kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk menghasilkan kurikulum yang efektif, relevan, dan berkesinambungan.

Perencanaan kurikulum pendidikan Islam merupakan proses yang kompleks dan memerlukan perhatian terhadap prinsip-prinsip Islam, relevansi terhadap perkembangan zaman, serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Dengan perencanaan yang baik, kurikulum dapat menjadi alat strategis untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan global dan berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Al-Qur'an dan Hadis.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.

Hasan Baharun, Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktik (Konsep, Prinsip, Model, Pendekatan Dan Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum PAI) (Yogyakarta: Cantrik Pustaka, 2017)

Muhaimin, A. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT. Remaja ROsdakarya, 2007), h. 173-174.

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum.152.

Prasetyo, A. R., & Hamami, T. (2020). Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan Kurikulum. Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, 8(1), 43-50.

Tim Pengembang Kurikulum. (2020). Panduan Implementasi Kurikulum Pendidikan Islam di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementerian Agama RI.

Toko, S. (2018). Pendekatan dan Teori Pembelajaran dalam Pendidikan. Jakarta: Pustaka Belajar.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Zuhairini, H. (2008). Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

 


Posting Komentar

0 Komentar